Orangorang ini menghabiskan umur mereka layaknya seekor merpati yang melanglang buana mengarungi puncak-puncak pemikiran, dan terbang tinggi di atas lembah-lembah kesendirian, di mana di dalamnya orang-orang lalai berjatuhan dan binasa Dengan tafakur semacam ini, ia akan mendapatkan anugerah luar biasa dari hadirat Tuhannya yang mulia.
Olehkarenanya, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa suatu burung jelek karena ada salah satu onderdilnya tidak memenuhi standard yang umum berlaku. Kita perlu melihat onderdil merpati secara menyeluruh. Berikut ini saya sarikan ciri-ciri merpati yang baik menurut Joseph Rotondo.
Indiamenduga merpati yang terbang melintasi perbatasan mata-mata Pakistan. Tak Terbukti Mata-Mata, India Lepaskan Seekor Merpati | Republika Online REPUBLIKA.ID
Namunyang masih menjadi ganjalan saya sampai sekarang tiap beliau membeli merpati entah yang juara lomba maupun di peternak beliau selalu memakai nama orang lain meski beli itu harganya sampai puluhan bahkan ratusan juta pun ga pernah mengaku nama aslinya, pernah membeli burung juara di salah satu kota dengan mengaku Wan YEN,Anas,Agung
Bahansarang yang paling jelek adalah jerami dan merang karena menjadi sangat lembab bila terkena basah akibat kotoran burung. Merpati balap memiliki warna mata lebih merah. "Ia terlihat garang dan sadis. - tapi dari merpati yang tidak ber trah banyak juga yang dari segi ciri-ciri fisiknya yang sangat memenuhi syarat sebagai merpati
Videoini dibuat berdasarkan riset dan penelitian dari ini dibuat hanya untuk berbagi wawasan saja ..Cara memilih mata merpati sebenarnya ma
LulusanSMK Ini Dirikan Industri Teknologi Kelas Dunia di Salatiga. Inspiratif! Lulusan SMK Ini Dirikan Industri Teknologi Kelas Dunia di Salatiga. Seorang pria asal Kota Salatiga bernama Arfian Fuadi (36) memiliki Industri Kecil Menengah (IKM) berbasis teknologi bernama Dtech-Engineering. (Foto: Dok Dtech Engineering).
Beberapahal yang perlu dilakukan dalam melakukan seleksi adalah: 1. Pada dasarnya tidak ada merpati yang memiliki struktur gen yang sempurna,termasuk merpati yang dikatagorikan merpati juara. Gen negatif, baik gen pembentuk fisik maupun karakter (traits), bisa saja tidak muncul ke permukaan karena bersifat resesif.
Adabeberapa karakter merpati yang memang susah untuk giring atau giringnya jelek. Hanya matuk-matuk pelan dan tidak mau naik ke batina, walau sudah dicoba beberapa solusi dan merpati betina sudah bertelur beberapa kali, tetapi giringnya masih jelek atau ga mau giring. Kurang kawin
Papaingin sekali menjadi seperti merpati, karena merpati lambang kesetiaan dan keabadian. Merpati yang terbang diangkasa selalu ingat pasangan dan rumahnya, karena merpati tak pernah ingkar janji. Papa yang mama cintai, jika memang benar adanya, bawalah mba nindy ke rumah. Kenalkan pada mama, dini dan dina.
6jkfYKz. 10 Penyakit Burung Merpati dan Cara Mengobati, Gejala, serta Pencegahannya -Banyak merpati dipelihara karena mereka unik dan juga bisa patuh. Namun, ada masalah yang dihadapi pemilik merpati. Di antara mereka adalah penyakit merpati. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh masalah pemeliharaan yang buruk, kondisi lingkungan yang buruk, dan perubahan cuaca. Bisa juga disebabkan oleh faktor kebersihan dan makanan. Berikut penyakit pada merpati yang perlu Anda ketahui untuk mencegah dan menambah pengetahuan untuk Anda, mari kita dengarkan Tetelo Penyakit pertama pada merpati adalah Tetlo, penyakit pada saluran pernapasan unggas. Terjadi karena infeksi yang disebabkan oleh virus dan menular, sehingga merpati yang terinfeksi perlu diisolasi. Gejala-gejalanya adalah burung sering bersin, terdengar seperti mendengkur saat bernafas, hidung terlihat basah dan berlendir, aktivitas menurun dan sayap terlihat lemah. Gejala-gejalanya Merpati bersin sering. Napasnya akan mendengkur. Hidung berlendir atau basah. Aktivitas atau pergerakan burung juga berkurang seperti biasa. Sayap terlihat lemah. Pengobatan Burung yang terinfeksi penyakit pernapasan segera diisolasi dan dirawat di kandangnya sendiri sehingga tidak ditularkan ke unggas lain Kandang merpati Anda, wadah makanan Anda dan tempat minum Anda selalu diperiksa dan semua kotoran yang terkandung dalam kandang atau dalam wadah makanan atau minuman harus selalu dibersihkan. Pakan merpati harus bersih dan kering untuk menghindari kemungkinan residu pestisida pertanian yang dapat membahayakan kesehatan burung. Minuman yang kotor harus segera diganti dengan air bersih, sehat dan tidak mengandung zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan burung Anda. Misalnya, air untuk minum burung Anda perlu direbus terlebih dahulu untuk membunuh kuman yang dikandungnya. Saat memberi makan untuk pertama kalinya, berikan ayam makanan berkualitas tinggi Campur nasi merah kedua kalinya Berikan minuman dengan spet jangan sampai basah di leher Anda Setelah makan dan mengonsumsi vitamin, burung itu tampaknya mampu berdiri dan menarik lehernya, yang semuanya ada di leher. Ini dikatakan untuk mengeluarkan darah kotor di leher. Jika tidak, burung itu tidak akan pulih. Pilih leher hitam dengan bintik-bintik – ini adalah tempat toksin ND menetap. Jangan lupa memberi Betadin untuk mencegah infeksi. Lakukan ini seminggu sekali. Setelah seekor burung tampak dapat melihat ke kiri dan ke kanan, ini tidak berarti bahwa burung itu sembuh, tetapi burung itu pasti akan menjadi tidak teratur – diselesaikan, seperti disebutkan di atas, seekor burung yang sakit tidak akan kembali ke normal dan kekuatannya burung berkurang. Tetapi tips memijat leher dengan sakit punggung untuk mengurangi ombak. Pencegahan Perkuat burung dengan vitamin Jangan campur burung Anda dengan burung yang sakit Kandang merpati, wadah makanan, dan tempat minum Anda selalu diperiksa dan semua kotoran di kandang atau wadah makanan atau minuman harus selalu dibersihkan. Umpan merpati harus bersih dan kering untuk menghindari kemungkinan residu pestisida pertanian yang dapat membahayakan kesehatan burung. Minuman kotor harus segera diganti dengan air bersih, sehat dan tidak mengandung zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan burung Anda. Misalnya, air untuk minum burung Anda perlu direbus terlebih dahulu untuk membunuh kuman yang dikandungnya. Kutu Air Pigeon Pox Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Gejalanya meliputi kulit bengkak seperti kutu air pada manusia, lepuh kulit, benjolan kecil dan bintik-bintik pada kaki, kelopak mata dan area kulit lainnya pada permukaan kulit. Gejala-gejalanya Kulit berhembus seperti terbakar. Kulit menjadi bintik-bintik – benjolan muncul di mana-mana. Hanya menyerang kulit seperti kaki, kelopak mata dan area kulit lainnya. Pengobatan Dengan salep antiseptik. Aplikasi untuk bagian atau area yang mewakili penyebaran virus cacar dengan karakteristik – karakteristik yang disebutkan di atas. Betadine dan pengelupasan kulit. Ini adalah cara ekstrem sebelum Anda menyebar ke mana-mana – Anda harus mengelupas kulit cacar, lalu memberi dan membalut betadine. Betadin dan luka bakar. Metode ini lebih ekstrim karena bintik-bintik atau gundukan tidak dapat menahan panasnya api. Karena itu, bakar kulit yang terkena kotak merpati dengan solder, sendok yang dipanaskan atau benda lain yang tidak menyebabkan infeksi. Memperhatikan!! Jangan menggunakan rokok karena ada zat nikotin yang dapat menyebabkan infeksi. Setelah itu, jangan lupa memberi Betadin. Pemberian vitamin. Faktanya, di bawah kondisi tubuh yang kuat, penyakit kulit ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa penyembuhan ekstrem melalui pemberian multivitamin. Pencegahan Jangan membersihkan kandang di malam hari atau saat hujan, jika tidak penyakit bisa menumpuk di kandang. Keringkan kandang dengan bantuan sinar matahari, karena sinar matahari juga mengandung vitamin D, sementara penyakit di kandang terbunuh. Jauhkan dari nyamuk atau serangga pengganggu lainnya. Hindari area basah dan lembab. Berak Kapur Drainase kapur disebabkan oleh Salmonella pullorum, yang menyerang saluran pencernaan. Gejalanya adalah kotoran burung dalam bentuk warna cair dan keputihan seperti kapur, nafsu makan berkurang, kesulitan buang air kecil, bulu berantakan dan tidak bergairah. Jika ada penyakit yang dapat menyebar ke merpati lain. Gejala-gejalanya Kotoran burung berbentuk cair dan putih seperti kapur. Nafsu makan berkurang. Pada tahap tertentu, burung ini akan mengalami kesulitan mengeluarkan feses. Banyak kotoran putih menempel pada rambut di sekitar anus. Wajah pucat. Mantel tidak teratur. Tutup ikat pinggang. Burung kurang bergairah. Pencegahan Jaga kandang tetap bersih, makan dan minum. Rumah burung Anda harus dibersihkan dari semua kontaminan setiap hari. Anda dapat menggunakan disinfektan atau bioseptik untuk membersihkan kandang unggas Anda. Tempat makan burung dan tempat minum Anda dibersihkan setidaknya setiap dua hari. Untuk makanan, residu juga harus dibersihkan, dibuang agar tidak berjamur dan diganti dengan makanan baru. Ini sama dengan air minum yang perlu diganti dengan air baru yang direbus, bersih, dan pasti sehat. Pengobatan Burung harus segera dipisahkan dari burung lain agar tidak menular. Pada unggas yang terinfeksi penipisan kalsium ini, Anda dapat memberikan antibiotik secara intensif dan alami sesuai dengan instruksi yang berlaku. Penggunaan antibiotik ini tidak boleh sembarangan, karena jika kita ceroboh, bisa berakibat fatal. Benjolan atau Bengkak Kemerahan di Hidung, Mata, Mulut Penyakit pada merpati dalam bentuk benjolan kemerahan atau pembengkakan di hidung, mata dan mulut yang disebabkan oleh virus Hemophillus gallinarum dikenal sebagai penyakit ingus. Gejala dapat dilihat secara langsung melalui tanda-tanda fisik, seperti wajah bengkak, pilek, sering bersin, kesulitan bernapas, dan nafsu makan berkurang. Penyakit ini adalah jenis penyakit menular. Merpati yang terkena penyakit ini harus dipisahkan dari merpati lainnya. Gejala-gejalanya Wajah bengkak. Hidung berlendir. Sering bersin. Sesak nafas. Nafsu makan menurun. Pencegahan Mencegah burung dari kelompok burung lain agar tidak terinfeksi. Selain itu, kandang tempat Anda makan dan minum harus selalu dibersihkan dari semua kontaminan. Untuk burung yang sudah memiliki penyakit ingus ini, obat yang tepat harus segera diberikan. Paratypoid Penyakit pada merpati dapat memengaruhi usus atau saluran pencernaan. Dari perspektif kesehatan, orang berbicara tentang paratypoid, yang, seperti penyakit jantung, dapat berakibat fatal pada manusia. Disebabkan oleh bakteri yang menyerang usus dan dengan cepat menyerang saraf otak, hati dan ginjal. Penyakit ini dapat dengan mudah ditularkan ke merpati yang berdekatan lainnya. Jika kita bercampur di satu tempat atau berdekatan, kita dapat yakin bahwa semua merpati akan terinfeksi dalam waktu 5 menit. Gejala-gejalanya Saya tidak ingin makan karena bakteri ini menghentikan saluran pencernaan. Kursi hijau disertai busa – busa. Bulu berdiri. Leher tampaknya tidak dapat berdiri, tetapi leher tidak terbalik atau berputar, berbeda dengan virus Newcastle Disease ND, yang memiliki leher bulat. Paratyhoid juga menyerang seluruh saraf, termasuk persendian, karakteristik yang terpengaruh ketika pembengkakan terjadi. Kematian mendadak dan dapat menyebabkan kemandulan saat disembuhkan. Pengobatan Dengan pengobatan Baytril, aplikasi ini cukup sederhana, yaitu 2-3 tetes per hari selama 10-15 hari. Baytril sudah banyak digunakan oleh pemilik merpati besar dan sangat efektif dalam membunuh bakteri paratyhoid. Anda tidak hanya harus menambahkan obat, tetapi juga vitamin B dan amoksisilin, karena ini dapat memperkuat tubuh merpati terhadap bakteri ini. Pencegahan Semprotkan disinfektan secara teratur. Membersihkan kandang selalu menjadi angka pertama. Tempat makan dan minum sering dilupakan; jika Anda memiliki lebih banyak uang, berikan desinfektan yang mengandung klorin. Hasil terbaik adalah menyemprot kandang dengan air asam / cuka 5% = 10 ml dicampur dengan satu liter air. Dengan demikian paratoidoid tidak dapat hidup di daerah asam. Penyebab Penyebab utama gangguan kandung kemih ini adalah kebersihan kandang, terutama yang hinggap. Bubul Penyakit berikutnya pada merpati adalah Bubul, penyakit yang mempengaruhi permukaan kulit, terutama kulit di telapak kaki merpati. Penyebab utamanya adalah kebersihan kandang, juga kebersihan tempat merpati. Gejala-gejalanya Kemudian tanda-tanda bahwa merpati Anda terkena penyakit kandung kemih ini adalah kaki burung bengkak, kuku memanjang, sisi melebar atau meregang. Jika penyakit ini dibiarkan begitu saja, penyakit ini akan berkembang dan tumbuh seiring waktu. Pencegahan Untuk mencegah terjadinya penyakit Bubul ini, serangan dapat dilakukan dengan menjaga sangkar burung dan tenggeran bersih. Cacingan Ini adalah penyakit yang mempengaruhi saluran pencernaan dan hati. Umumnya disebabkan oleh cacing tambang, cacing pita dan cacing hati. Gejala-gejalanya Gejala penyakit ini adalah burung yang kurang bergairah, mereka terlihat mengantuk, lemah, kurang nafsu makan, bulu tidak teratur, tinja cair dan berat burung lebih rendah. Kotoran terkadang terlihat putih dan putih, itu cacing. Penyebabnya Penyebab utama cacing usus adalah kandang kotor dan kondisi makan atau minum. Pencegahan Pencegahannya adalah menjaga kandang pakan dan tempat minum tetap bersih. Karena alasan ini, tempat makan dan minum harus selalu diperiksa dan dibersihkan dari semua kotoran sehingga tidak menjadi sarang cacing. Pengobatan Jika ini masih merupakan gejala pertama, sangat mudah untuk disembuhkan, tetapi jika sudah terlambat, burung itu mati / mati dan tidak dapat diobati meskipun telah dirawat. Ada banyak cara untuk mengobati cacing usus, mis. B. dengan obat-obatan burung khusus seperti VermixPRO, STOP Cacing dll, atau Anda juga dapat menggunakan obat manusia yang disebut Combantrin Cara menggunakan Combantrin Puaskan burung beberapa jam setelah mengonsumsi Combantrin. Dosis Combantrin 1 sendok cair, 1 tablet untuk tablet Combantrin. Berikan sesuatu untuk dimakan setelah 5 jam. Perawatan 1 minggu dapat sepenuhnya membunuh cacing. Diare Terjadi karena bakteri yang menyerang saluran pencernaan atau karena keracunan makanan. Khasiatnya adalah cairan, berawan, berbau busuk, burung malas yang bergerak, dan nafsu makan berkurang. Terkadang tubuhnya berubah dengan cepat, dari lemak menjadi drastis menjadi kurus. Gejala Bakteri Kotoran berbentuk cair, berwarna keruh, baunya tidak sedap, aktivitas burung gerakan berkurang dan burung tidak memiliki nafsu makan. Tubuhnya berubah drastis dari gemuk menjadi kurus. Gejala keracunan makanan Gejala diare yang disebabkan oleh keracunan makanan adalah kotoran burung merpati dalam bentuk cair, berwarna bening dan dengan benjolan kecil yang tidak berbau, nafsu makan masih tinggi dan aktivitas burung masih cukup tinggi. Keracunan pada merpati dapat disebabkan oleh makanan atau sayuran atau EF dan buah-buahan yang kotor atau tidak dicuci dan masih mengandung penolak serangga. Diare akibat bakteri menular, sedangkan diare akibat keracunan makanan tidak menular. Penyakit burung dapat ditularkan melalui makanan, minuman atau kotoran burung yang menderita penyakit tersebut. Untuk alasan ini, unggas yang diare harus segera dikarantina agar tidak ditularkan ke unggas lain. Pengobatan Saat ini, sulfamix, sulfonamide dan sulfaclorpyrazine adalah andalan bagi pengamat diare yang tersedia di toko unggas atau toko unggas. Pencegahan Berikan merpati vitamin biasa Bersihkan kandang secara teratur dari kandang, minum dan makan Penyebabnya Tungau betina memakan darah merpati. Kutu bersembunyi di siang hari, tetapi aktivitas dimulai pada malam hari sehingga burung tidak bisa tidur. Penyebab utama kutu burung adalah kondisi kandang, yang kotor, lembab, bau dan burung jarang mandi. Kutu betina menyimpan telurnya 3x sehingga sejumlah besar merpati bisa mati. Kutu Burung Penyakit ini berbahaya ketika tubuh merpati melemah, ketika sejumlah besar kutu menyerang kutu, menyebabkan kulit merpati menjadi sakit, tidak bisa tidur dan suara merpati menghilang. Gejala-gejalanya Gejala burung yang terinfeksi kutu burung menunjukkan tanda-tanda seperti gelisah, sering menggigit bulu. Frekuensi suara berkurang. Ketika bulu burung terbuka, muncul kutu yang bergerak di antara bulu burung. Merpati tidak tidur di malam hari dan menyebar seperti gigitan. Jika tidak segera diobati, burung yang terserang penyakit ini secara bertahap kehilangan berat badan, mengurangi nafsu makan, dan akhirnya mati. Pengobatan Ada dua solusi alami dan kimia, untuk yang alami, yang menggunakan daun sirih. Berikut cara alami merawat merpati dengan kutu Rebus 10-15 lembar daun sirih dalam dosis 1 liter Air matang berubah menjadi gelap, dinginkan airnya Semprotkan dengan sprayer burung. Jangan pukul matamu. Tunggu 1-2 jam sampai kutu mati sepenuhnya, lalu bilas dengan air bersih Perawatan kimia dengan insektisida seperti “Stop Lice Bird Care” adalah metode yang hampir sama dengan pengobatan alami, tetapi pembasmi serangga ini juga memiliki kelemahan yang dapat merusak bulu burung dengan sering digunakan. Pencegahan Kebersihan kandang. Kebersihan burung Tangkringan. Berikan air yang cukup untuk burung pemandian dan burung yang sering dijemur. Canker Merupakan penyakit pada merpati yang disebabkan oleh virus yang berasal dari cairan yang tidak segera dibersihkan atau di lingkungan yang tidak sebersih mungkin. Sering terjadi bahwa merpati lebih suka minum daripada makan dan terjadi ketika seorang ibu membagikan makanan kepada anak-anaknya yang terkena dampak. Gejala-gejalanya Ada benjolan kuning di rongga mulut. Kotoran berair Merpati selalu lebih suka minum daripada makan. Bulu terlihat kasar dan kusam. Mata berkedip perlahan.  Nafsu makan lebih tinggi dari pada makan. Pengobatan Pil yang mengandung carnidazole ronidazole, , serta metronidazole dimetridazole  adalah obat yang dapat memberentikan penyebaran Prozoa dan tersedia di apotek. Durasi perawatan sebenarnya 10 sampai 15 hari. Pencegahan Bagaimana hal ini dapat dicegah hanya dapat dilakukan dengan mengatur jarak atau mengisolasi minuman selama lomba bermain ras atau kelas. Hindari tekanan burung karena hal ini dapat menyebabkan 65% protozoa. Demikian sedikit pembahasan mengenai 10 Penyakit Burung Merpati dan Cara Mengobati, Gejala, serta Pencegahannya semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare Ÿ™‚ Baca juga artikel lainnya tentang Makanan Burung Merpati dan Merpati Anakan Beserta Kandungannya 8 Jenis Burung Emprit dan Trik Melatih Mengisi Gacor serta Freefly Jenis Burung Merpati Serta Ciri-ciri Burung Merpati Lengkap!! 37 Harga Burung Lovebird Termahal Mencapai Puluhan Juta! 10 Cara Menanam Rambutan Agar Cepat Berbuah dan Manfaatnya!
Mitos Burung Merpati – Bagi para petani merpati khususnya yang sudah lama bergelut di permainan ini tentunya sudah tidak asing lagi benar mitos mitos yang beredar di kalangan para penghobi burung merpati. Kepercayaan pada burung merpati ini dikarenakan beberapa pengalaman dari para penghobi atau seringnya terjadi sesuatu hal yang sama tanda merpati yang memiliki ciri-ciri tertentu. Oleh karena itu berkembanglah beberapa mitos atau kepercayaan di kalangan para penghobi merpati. Tentunya yang namanya mitos dan kepercayaan akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan para penghobi sendiri. Ini dikarenakan perbedaan pandangan dan perbedaan pengalaman masing-masing penghobi. Terlepas dari kita mau percaya atau tidak, fakta atau bukan, logis atau tidak logis. Berikut ini beberapa kepercayaan pada permainan burung merpati yang berkembang di kalangan para penghobi. Mitos dan kepercayaan permainan burung merpati Mitos Kepercayaan Burung Merpati Merpati gendong mayit, yaitu merpati dengan warna punggung putih karakter selalu ngikut dibelakang pilo air/putih jelek kalo terbang siang, karena adik kakak jika dilatih di lapangan yang sama gak akan jadi atau bakal ekor atau bulu sayap panjing/manjing/bercabang pintar bawa kaki basah kurang dengan tunggir 2 bercabang lebih cepat jidat jenong katanya lebih cerdasBurung bulu ekornya bercabang membelah bakal susah dilatih karna suka terbang semaunya ditetaskan telurnya walau menggunakan babuan akan turun habis istirahat loloh akan lebih loloh mati giring akan lebih keras, loloh mati yaitu anaknya pas netes dibunuh depan induknya. Don’t try this at home, saya ga suka yang ini, 100% salah. Nah diatas merupakan beberapa mitos atau kepercayaan yang banyak beredar di kalangan penghobi burung merpati. Kepercayaan ini beredar dikarenakan perbedaan pandangan dan perbedaan pengalaman setiap para penghobi. Tentunya sikap terbaik kita yaitu menyikapi dengan bijak dan tidak saling menyalahkan satu sama lain. Mitos dan kepercayaan permainan burung merpati Jika kita tidak mempercayainya tidak usah merendahkan penghobi yang mempercayainya. Yang percaya tidak usah memaksakan kehendak agar yang lain juga ikut percaya. Intinya sama-sama saling menghormati karena tidak ada salahnya mau percaya atau tidak yang penting tetap guyub rukun sesama para penghobi. Kalo admin Dunia Hobi sikapnya gimana? Kalo saya pribadi sebelum ada penjelasan ilmiah yang menjelaskan secara logis sebab-akibatnya saya belum bisa percaya hehehe.
– Setiap jenis burung mempunyai penyakit yang tidak sama. Sama seperti dengan burung Merpati yang jenis penyakitnya tidak sama dengan burung kicau. Ya, hal ini mungkin dipengaruhi oleh lingkungan dan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Untuk penyakit pada burung Merpati, Anda harus waspada karena penyakit tersebut dapat menular ke manusia. Penyakit pada burung Merpati memang tidak boleh disepelekan. Meski penyakit ini tidak sering menular pada manusia, tetapi ada jenis penyakit tertentu yang mampu menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Oleh karena itu, selain menjaga kesehatan burung Merpati, Anda juga harus menjaga kebersihan sangkar dan burung tersebut. Penyakit Burung Merpati1. Penyakit Merpati karena VirusTergantung Kekebalan Tubuh Merpati2. Penyakit Burung Merpati karena Bakteri3. Penyakit Merpati karena Parasit4. Penyakit Burung Merpati karena Protozoa5. Penyakit Merpati karena Kutu6. Canker atau Goham7. Penyakit Infeksi Pernapasan8. Penyakit Paratyphoid9. Penyakit Coccidiosis pada Merpati10. Penyakit Colibacillosis Merpati11. Tumor pada Merpati12. Penyakit Kutu pada Burung MerpatiKesimpulanPencarian terkait 1. Penyakit Merpati karena Virus Terdapat beberapa jenis penyakit burung Merpati seperti Newcastle Disease ND, Pigeon Pox patek, Paramyxovirus mirip ND, Herpesvirus, Circovirus, Adenovirus, dan Arbovirus. Paling umum, penyakit virus pada Merpati adalah Paramyxovirus atau ND dan Pox atau cacar. Perlu Anda ketahui, penyakit Merpati yang disebabkan oleh virus tidak dapat diobati menggunakan antibiotik. Penyakit seperti ini cuma bisa dicegah dengan cara vaksinasi. Tergantung Kekebalan Tubuh Merpati Selain itu, cepat lambatnya kesembuhan burung Merpati juga dipengaruhi oleh daya tahan burung. Apabila burung mempunyai tingkat kekebalan tubuh yang tinggi, maka burung Merpati dapat segera sembuh. Namun, jika burung sistem kekebalan tubuhnya rendah, maka serangan virus ini dapat menyebabkan burung Merpati mati. Penyakit ini sebenarnya juga bisa disembuhkan dengan antibiotik berspektrum luas seperti Amoxyline dan Baytril. Namun, fungsi obat tersebut tidak untuk menyembuhkan, melainkan untuk mencegah adanya infeksi tambahan akibat kondisi tubuh yang lemah. Anda sebisa mungkin juga harus menambah asupan protein pada burung Merpati. Tujuannya agar daya tahan tubuh Merpati meningkat. Pemberiannya bisa dilakukan menggunakan spet cairan infus. 2. Penyakit Burung Merpati karena Bakteri Biasanya penyakit burung Merpati yang berasal dari bakteri di antaranya sebagai berikut, Mycoplasmosis, Aspergillosis, Paratyphoid, Clamydiosis, Ulcerative Enteritis, Pseudotuberculosis, Streptococus Bovis, dan E-Coli. Di antara penyakit tersebut yang paling sering menyerang Merpati adalah Streptococus Bovis dan E-Coli. 3. Penyakit Merpati karena Parasit Tidak hanya virus dan bakteri, burung Merpati juga bisa terjangkit penyakit yang disebabkan oleh parasit. Beberapa jenis parasit tersebut seperti cacing gelang roundworm, cacing pita tapeworm, dan cacing rambut hair worm. 4. Penyakit Burung Merpati karena Protozoa Ada berbagai penyakit Merpati yang disebabkan karena Protozoa, di antaranya Trichomoniasis atau Canker goham, Coccidiosis, Malaria, Hexamitiasis, Malaria, Toxoplasmosis, dan Leucocytozoonosis. Meski banyak, tapi penyakit yang paling umum namanya Canker goham dan Coccidiosis. 5. Penyakit Merpati karena Kutu Tahukah Anda kutu yang berukuran kecil sering kali mengganggu kesehatan burung. Bahkan, burung bisa mengalami rasa sakit ekstrem karena bulu rontok dan kulit berdarah-darah. Jenis penyakit Merpati yang diakibatkan kutu seperti Mites, Lice, dan Pigeon Fly. 6. Canker atau Goham Penyakit bernama Canker atau Goham sering kali dijumpai pada burung Merpati. Ini seperti penyakit sariawan yang disebabkan oleh protozoa Trichomoniasis. Burung yang stres dan kurang fit juga bisa terserang penyakit tersebut. Tanda-tanda burung Merpati terkena penyakit canker atau goham, yaitu sebagai berikut Terdapat bercak kuning di paruh burung. Namun, apabila penyakit menyerang di paruh bagian dalam, biasanya bercak tersebut tidak terlihat. Burung yang terkena penyakit ini paruhnya akan berbau busuk. Jika burung mengalami gangguan kesehatan, maka coba periksa bagian paruh dan cium bau paruhnya. Burung akan terlihat seperti pinguin atau bebek dengan badan sedikit terangkat. Kotoran burung berwarna hijau, teksturnya cair seperti mencret. Burung jadi sering minum mungkin karena tubuhnya terasa panas atau kering. Telih tidak turun. Tubuh burung menjadi terasa berat sehingga malas bergerak. Bulu burung tampak kering dan kusam. Penyakit ini bisa menular melalui air liur atau saling bersentuhan antara burung satu dengan burung lainnya. Indukan burung yang kena penyakit canker atau goham dapat menularkan penyakit ke piyik atau anaknya saat proses meloloh makanan. Canker juga mudah menyebar melalui makanan, sisa pakan yang tercecer, air minum, dan lain-lain. Maka dari itu, burung yang terkena goham sebaiknya dipisah atau diisolasi agar penyakit tersebut tidak menular. Setelah burung dipisah, jangan lupa berikan obat antibiotik Metronidazole, Carnidazole, Ronidazole atau Dimetridazola. Pengobatan ini tidak hanya untuk burung yang sakit saja, tetapi juga bisa diberikan pada burung yang dibawa dari luar kota atau dari daerah lain. 7. Penyakit Infeksi Pernapasan Burung yang aktif dilombakan lebih sering terkena penyakit saluran pernapasan. Biasanya penyakit ini terjadi karena faktor lingkungan yang padat, lembab, kualitas pakan, latihan berlebihan, bakteri, jamur, dan kutu. Gejala penyakit infeksi saluran pernapasan pada Merpati Mata tampak berair, kalau sudah parah mata Merpati bisa belekan. Keluar cairan yang berasal dari hidung. Bagian hidung yang berwarna putih tampak lembab. Burung Merpati gemar garuk-garuk mata menggunakan kaki. Napas burung terlihat berat sampai burung megap-megap atau tersengal-sengal. Saat paruh dibuka, maka tonsil terlihat bengkak dan saluran pernapasan menyempit. Bakteri yang menyebabkan Merpati terkena penyakit saluran pernapasan, di antaranya Mycoplasama, Clamydiosis, ornithosis, haemophilus, dan e-coli. Bakteri-bakteri seperti ini hidup di luar tubuh selama 2 hari. Oleh karena itu, sebelum bakteri masuk ke dalam tubuh. Ada baiknya Anda sering-sering membersihkan sangkar. Pengobatan burung yang terkena bakteri bisa menggunakan Doxycicline, Tylosin, Doxy-T, Enrofloxacine. 8. Penyakit Paratyphoid Jenis penyakit Merpati lainnya yaitu Paratyphoid yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhimurium. Penyakit ini kalau sudah menyerang burung anakan maka efeknya sangat mematikan yakni sistem pencernaan burung bisa mati mendadak. Paratyphoid dapat menyerang bagian saluran pencernaan, sarak otak, persendian, dan organ tubuh dalam. Sebelum burung terkena penyakit tersebut, sebaiknya sangkar sering disemprot disinfektan. Namun, jangan menggunakan disinfektan yang mengandung bahan alkaline karena bakter Salmonella dapat tumbuh subur di media alkaline. Anda dapat memandikan burung dengan air cuka atau air garam. Manfaatnya, burung jadi terbebas dari penyakit Paratyphoid dan bulunya sehat, serta mampu mencegah kutu. Takarannya, garam 1 sendok makan dan cuka 1ml banding 4 liter air. Cara mengobati penyakit Paratyphoid pada Merpati bisa menggunakan Baytril dengan dosis 3 tetes 2 kali setiap hari. Kalau antibiotik bisa menggunakan obat amoxycillin. Kelebihan amoxycillin adalah tidak mengganggu fertilitas indukan burung. Selain itu, tambahkan vit B-Complex. 9. Penyakit Coccidiosis pada Merpati Banyak yang belum tahu, Coccidiosis adalah penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh parasit Cocidia atau protozoa. Coccidiosis dapat merusak dinding usus. Namun, bila jumlah Cocidia sedikit maka burung tidak akan terlihat sakit. Sebaliknya, apabila burungnya stres maka perkembangan Coccidiosis akan bertambah pesat. Gejala burung yang terkena Coccidiosis adalah kotoran menjadi encer dan berwarna hijau kecokelatan, baunya menyengat, dan terdapat bercak darah. Penularan penyakit ini bisa melalui cacing atau kotoran burung. Telur cacing akan tercampur dengan kotoran dan bisa saja termakan burung. Terlebih apabila lingkungan kandang lembab, maka perkembangan cocidia akan bertambah banyak. Pengobatan penyakit Coccidiosis bisa memakai Derivatif Sulfonamide, Sulfaquinoxalin, Sulfadimethoxine, dan Sulfaclorpyrazine. Pemberian obat ini cukup 3 hari saja. 10. Penyakit Colibacillosis Merpati Sudah pasti penyakit Colibacillosis disebab oleh bakteri e-coli. Bakteri umumnya berada di saluran pencernaan burung. Namun, dia bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain. Apabila jumlah bakteri ini sangat banyak, maka burung bisa terkena diare, kotoran berwarna hijau dan putih. Dampak dari penyakit ini, selain diare yaitu burung bisa infertil, cangkang telur lembek, kekurangan kalsium, memperlemah kinerja burung, sakit ginjal, pankreas, hingga hati. Burung kemudian menjadi kurus. Apabila penyakit Colibacillosis menyerang piyik Merpati, maka burung tersebut bisa langsung mati. Sebagai pencegahan, Anda dapat sering-sering membersihkan sangkar Merpati. Bersihkan alas, tangkringan, tempat pakan minum dengan campuran air cuka, tambahkan probiotik, tambah air minum dengan cuka apel, dan kurangi jumlah burung di dalam kandang. Cara mengobati penyakit Colibacillosis bisa menggunakan amoxycillin. Namun, cara yang paling efektif yakni mencegah burung terkena bakteri e-coli melalui pembersihan kandang secara teratur, menjaga burung agar tidak stres, dan memberikan cuka apel di minumannya. 11. Tumor pada Merpati Burung Merpati juga sering terkena penyakit tumor. Penyakit ini menyerang organ tubuh bagian dalam. Ada dua tipe tumor pada burung, yaitu tumor ganas dan tumor jinak. Kalau tumor ganas hanya bisa disembuhkan dengan operasi, tetapi tumor jinak bisa diobati dengan serangkaian pengobatan secara teratur. 12. Penyakit Kutu pada Burung Merpati Burung Merpati Sakit Banyak pemain Merpati yang kurang memperhatikan kebersihan bulu burung. Sehingga bulu menjadi sarang kutu. Akibat dari kutu, burung bisa terkena anemia, stres, serta bulu rusak. Burung bisa stres karena terganggu gatal di bulu dan kulit. Pengobatan kutu pada burung bisa dilakukan menggunakan obat-obatan yang dijual di pasaran. Pilih obat kutu yang mengandung Permethrin agar kutu-kutu segera mati. Jangan menggunakan obat pembasmi serangga karena bisa menyebabkan bulu rusak dan burung bisa keracunan. Selain pengobatan pada burung, sangkar juga disemprot dengan obat insektisida yang aman. Kemudian mandikan burung dengan air yang telah dicampur cuka dan garam. Pemandian ini bisa dilakukan setiap 2 kali dalam seminggu. Kalau mau yang lebih tradisional, Anda dapat menggunakan rebusan air daun sirih. Burung dimandikan dengan air daun sirih, maka kutu tidak akan berani mendekat. Kesimpulan Demikian beberapa penyakit burung Merpati dan cara mengobatinya. Penyakit ini lebih banyak terjadi karena kandang yang kurang bersih, lingkungan lembab, dan penularan dari burung lain. Oleh karena itu, sebaiknya jaga kebersihan kandang dan buat burung tidak stres serta berikan vitamin atau obat-obatan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Baca juga 22 Fakta Burung Merpati yang Menakjubkan Jadi Merpati Termahal di Indonesia, Merpati Jayabaya Laku Rp 1 Miliar 6 Racikan Pakan Merpati Untuk Menambah Nafsu Makan 12 Ciri Merpati Balap yang Bagus dan Selalu Juara 5 Cara Membuat Napas Merpati Kuat dan Panjang saat Lomba Burung Merpati biasa mungkin kurang mendapat perhatian. Mereka jarang mendapat antibiotik atau disinfektan, tetapi kalau burung lomba, sebaiknya diperhatikan mulai dari lingkungan, kebersihan, makanan, minuman, latihan, tingkat stres, dan burung yang keluar masuk kandang. Jika artikel bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lain dan follow Instagram burungnyadotcom. Terima kasih. Pencarian terkaitobat tradisional merpati sakitCara mengobati Merpati sakit dengan bahan alamiObat merpati sakit